20 Tahun Bersama PDIP, Safsafubun : Soal Komitmen, “Sisian Fatnim” Hanya Kader

Bagikan Artikel

Bacalon Bupati Malra, Eusebius Utha Safsafubun saat mendaftar di Sekretariat DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malra.

Malraterkini.com.- Politisi senior PDI Perjuangan, Eusebius Utha Safsafubun menjadi pendaftar ke-3 di Tim Penjaringan dan Penyaringan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Maluku Tenggara DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malra. Selasa, 30 April 2024 sekira pukul. 15.00 WIT, Safsafubun bersama masa pendukungnya mendatangi Sekretariat DPC PDI Perjuangan di kawasan Pemda Langgur.

Safsafubun mengenakan baju kebesaran PDI Perjuangan bercorak merah melangkah masuk ke Sekretariat DPC PDI Perjuangan. Kedatangan Safsafubun disambut Tim Penjaringan dan Penyaringan dengan teriakan “Merdeka” yang merupakan salam khas PDI Perjuangan

Dengan dikembalikan formulir pendaftaran dan berkas administrasi, Mantan Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malra itu memastikan dirinya sebagai salah satu kontestan Pilkada dan sebagai kader banteng moncong putih menghormati mekanisme penjaringan dan penjaringan bakal calon. “Dengan saya mengembalikan formulir ini (pendaftaran) maka hampir seratus persen nyatakan siap maju sebagai kandidat pada kontestasi Pilkada Malra yang berlangsung 27 November 2024,” tandas Safsafubun saat sambutan pengembalian formulir pendaftaran di Sekretariat DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malra, Selasa(30/4/2024).

Menurut Safsafubun ada mekanisme yang ditempuh tim penjaringan dan penyaringan sehingga sebagai kandidat dan sebagai kader PDI Perjuangan, dirinya harus patuh terhadap mekanisme partai.

Dihadapan masa pendukungnya, Safsafubun mengilas balik perjalanan panjang karir politiknya bersama PDI Perjuangan. Dimana, karir politik dimulai ketika bergabung dengan PDIP sejak tahun 1996 silam. “Saya masuk partai tahun 1996 sebagai anggota biasa. Saya menjadi Ketua Ranting PDI Perjungan Desa Langgur 1997. Saya resmi masuk kancah politik Maluku Tenggara ketika ikut sebagai peserta konferensi cabang PDI Perjuangan menghasilkan kepemimpinan Ketua DPC PDI sewakt itu , P.V. Tapotubun, berlanjut pada kepemimpinan Tony K Retraubun, saya ikut dalam kepengurusan tingkat DPC, ” kilasnya.

Selain itu, Safsafubun mengaku pada kepengurusan Ketua DPC PDI Perjuangan Godlief Rahantoknam, dirinya pun masuk struktur DPC PDI Perjuangan. Bahkan sampai kini, Anggota DPRD Kabupaten Malra 4 periode itu masih berstatus Wakil Ketua Bidang Kehormatan DPC PDI Perjuangan. “Sampai saat ini, saya masih dengan struktural partai sebagai Wakil Ketua Bidang Kehormatan, itu dari struktural partai. Di level legislatif, saya anggota DPRD dimulai dari Periode 2004-2009, lanjut 2009-2014, 2014-2019, dan 2019-2024, kalau dihitung periodesasi DPRD maka saya sudah menjadi anggota DPRD selama 4 periode dan hanya berkarir politik melalui 1 partai yaitu PDIP,”tandasnya.

Kesempatan itu pula, Safsafubun menilai tim penjaringan dan penyaringan bacalon telah memperlakukan bacalon dengan profesional, baik kader maupun dari non kader.

Namun, ia mengingatkan partai yang membesarkan namanya itu memiliki pengalaman buruk dalam mengusung para calon baik di tingkat daerah maupun nasional. “Partai ini punya pengalaman mencalonkan baik sebagai gubernur, walikota, bupati dan presiden. Pengalaman menunjukan kami (PDIP) kecewa di level provinsi apalagi nasional. PDIP memiliki jenjang pengkaderan yang jelas dimulai kader pratama, kader madya, hingga kader kehormatan. Ketika ada (calon) yang dijadikan sebagai kepala daerah hingga presiden namun setelah itu mereka pergi tanpa bekas, ” sesalnya.

Olehnya itu, Safsafubun menegaskan perhatian dan prioritas terhadap kader menjadi penting. Ia pun mengungkapkan pepatah berbahasa Kei “Sisian Fatnim” artinya baik atau buruk, kader tetaplah seorang kader. “Karena itu bicara komitmen, “sisian fatnim” hanyalah kader yang bisa berkomitmen. Kami merasa pahit memimpin dan berjuang bersama partai ini,” ujar Safsafubun dengan nada bergetar sedih. (SAT)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *