Pemuda Katolik Gelar Diskusi Bertemakan Konflik di Maluku Tenggara

Bagikan Artikel

 

 

Pemuda Katolik Gelar Diskusi Bertemakan Konflik di Maluku Tenggara

 

Malraterkini.com.- Menyikapi maraknya konflik di Kabupaten Maluku Tenggara dalam kurun waktu 1 tahun terakhir, Pemuda Katolik menyoroti dengan menggelar diskusi bertemakan Konflik di Maluku Tenggara, Insindentil atau By Desain?

Sekretaris Pemuda Katolik Komisariat Cabang Maluku Tenggara, Ronal Toatubun menegaskan tema diskusi merupakan refleksi panjang Pemuda Katolik melihat fenomena konflik antar desa hingga konflik melibatkan kalangan remaja usia sekolah di perkotaan Langgur, Kabupaten Maluku Tenggara.

“Tema yang diangkat kalau dilihat, topiknya seram. Banyak sekali asumsi berkembang di masyarakat, apakah konflik yang terjadi murni peristiwa insendentil atau ada pihak yang merekayasa sehingga daerah ini tidak aman, ” ungkap Ronal saat membawa sambutan pada pembukaan kegiatan diskusi di Balai Ohoi Langgur, Sabtu (29/6/2024).

Sementara itu, Penjabat (Pj) Bupati Maluku Tenggara (Malra), Jasmono yang menghadiri diskusi dan membuka acara tersebut menilai tema diskusi tidak menyeramkan tapi relevan dengan kondisi sosial terkini di Maluku Tenggara.

“Saya mengapresiasi kegiatan diskusi ini, yang bisa menjadi salah satu wadah berbagai informasi, pemikiran dan sekaligus mencari solusi,” puji Jasmono.

Jasmono mengatakan, pemerintah daerah dalam kapasitasnya terus berupaya mendorong terciptanya kondusifitas keamanan dan ketertiban di masyarakat.

“Dalam upaya untuk menjaga situasi Kamtibmas yang kondusif di daerah ini, maka semua pihak terkait selalu diundang,” katanya.

Namun, Jasmono mengaku, bahwa upaya mendorong kondisifitas masih perlu untuk terus lebih ditingkatkan. Apalagi dalam tahun 2024 yang merupakan tahun politik dan tahun pelaksanaan pemilihan umum.

Jasmono berpesan semua pemuda-pemudi Maluku Tenggara, berakhlak, berbudi pekerti, dan mampu menjauhkan diri dari pengaruh kehidupan negatif agar menjadi pribadi yang mampu mencerminkan jiwa dan budaya luhur.

“Semoga melalui diskusi ini, akan lahir gagasan dan ide-ide konstruktif yang mampu mendorong semangat persatuan serta kesatuan di tengah-tengah masyarakat,” pesannya. (SAT)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *