Dua Atlit Renang Asal Malra Bantah Pernyataan Petrus Rejaan

Bagikan Artikel

Para Atlit Menerima Bonus Atas Prestasi Pada Ajang POPMAL Tahun 2022. (Foto: Istimewa)

 

Malraterkini.com.-  Dua atlit cabang olahraga renang asal Kabupaten Maluku Tenggara membantah tegas bahwa mereka tidak diperhatikan oleh Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara saat berjuang membawa nama Maluku Tenggara di ajang Pekan Olahraga Provinsi Maluku (POPMAL)  Tahun 2022 lalu.
Kedua atlit yakni Maria Trafela Faret dan Magdalena Rahadet. Kedua atlit membantah pernyataan dalam kampanye, Petrus Rejaan salah satu tim kampanye pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Malra, Martinus Sergius Ulukyanan dan Ahmad Yani Rahawarin saat berkampanye di Desa Evu Kecamatan Hoat Sorbay,belum lama ini.
Dalam kampanye, Rejaan menuding Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara saat dipimpin Petahana Bupati Malra, Muhammad Thaher Hanubun, tidak memperhatikan nasib para atlit saat mewakili daerah di ajang daerah maupun nasional.
Menurut Faret dan Rahaded, saat kepemimpinan Muhammad Thaher Hanubun sebagai Bupati Malra 2018-2023, memiliki perhatian bagi para atlit. Kedua atlit asa Desa Evu Kecamatan Hoat Sorbay ini mengakui diperhatikan selama dan sesudah bertanding.
“Beliau sangat memperhatikan para atlit,terutama anak-anak renang. Kalau singgung ke urusan politik, Katong (kami) tidak terima,” tandas mereka saat ditemui di Evu,Sabtu (5/10/2024).
Mereka juga membantah, dalam kampanye pasangan dengan jargon Maryadat di Desa Evu,ada salah satu yang mewakili mereka sebagai keluarga atlit.
“Kalau yang buat testimoni bukan mama kandung, memang keluarga, tapi bukan mama kandung, jadi tidak benar (testimoni),” tandas mereka.
Dapat Bonus Juara
Baik Faret maupun Rahaded mengaku, pada POPMAL tahun 2022,keduanya berhasil meraih juara. Atas prestasi itu,keduanya diberikan bonus dari Pemda Malra yang diserahkan langsung oleh Petahana Bupati Malra, Muhammad Thaher Hanubun sewaktu itu.
“Katong dapat bonus. Kalau tidak salah,bagi atlit juara satu dapat sepuluh juta, juara dua dapat lima juta,dan juara ketiga  dapat dua juta lima ratus. Jadi kalau bisa kasih perbandingan,kami bisa bandingkan situasi saat Popmal sebelumnya (Popmal 2015) dengan Popmal keempat tahun dua ribu dua puluh dua,” tandas mereka.
Mereka mencontohkan, saat Popmal 2015 mereka tidak diperhatikan secara baik tempat menginap dan konsumsi.
“Beda sekali, kalau Popmal dua ribu dua puluh dua, mess dan makan minum terjamin, sangat jelas,”tutup mereka.(JRF)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *