
Malraterkini.com.- Maraknya bentrok di Kabupaten Maluku Tenggara menyusahkan kesedihan mendalam. Betapa tidak, bentrok mengakibatkan korban jiwa dan kerusakan fasilitas publik termasuk rumah warga.
Penjabat Sekertaris Daerah Malra, Nicodemus Ubro, menegaskan agar menjaga nilai-nilai adat budaya dan sikap saling menghormati demi generasi unggul kedepan.
Ubro mengatakan dengan jujur belakangan terjadi fenomena gesekan yang terjadi di Bumi Larvul menguras benih-benih kasih sayang dan cinta antar warga karena peristiwa tersebut kemudian memicu terjadinya ketegangan antar warga masyarakat didaerah ini. “Fenomena ini jika terus dibiarkan tanpa tindakan positif, terarah, matang dan persuasif dari kita, maka akan melahirkan benih-benih kebencian dan kekacauan yang jauh lebih besar, ” tuturnya.
Dikhawatirkan, sambung Ubro, seiring perajalanan waktu, benih-benih kasih sayang, saling menghormati, saling gotong-royong, saling harmonis antar sesama akan kian terkikis.
“Pesan para leluhur Evav-Kei: “Vuut Ain Mehe Ngivun, Manut Ain Meher Tilur, Suuk Reen, Seang Fangnanang, Blet Hormat kini tinggal menjadi kenangan, tanpa narasi dan literasi, ” tandas Sekda yang juga menjabat Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Maluku Tenggara itu.
Terhadap kondisi itu, Ia mengajak semua pihak untuk merawat kembali kebesaran adat istiadat Kei dengan menjaga ucapan, kebiasaan, tindakan, gagasan serta karya. “Saya mengapresiasi tema kegiatan ini sangat memiliki makna mendalam, mengumpulkan yang tersesak, menyambung yang terputus, dan menyatukan yang tercerai,” ucapnya. (SAT)