Wakil Bupati Maluku Tenggara Carlos Viali Rahantoknam ketika melepaskan 21 tenaga pendamping Business Assistant (BA), Project Management Office (PMO) Koperasi Merah Putih tahun 2025. (Foto: istimewa)
Malraterkini.com.- Wakil Bupati Maluku Tenggara Carlos Viali Rahantoknam mengingatkan para pendamping Koperasi Desa Merah Putih untuk tidak mencari keuntungan pribadi ketika melaksanakan tugas di lapangan.
“Jangan sampai ke tempat kepentingan pribadi untuk mengambil keuntungan,” demikian penegasan Wakil Bupati Maluku Tenggara Carlos Viali Rahantoknam ketika melepaskan 21 tenaga pendamping Business Assistant (BA), Project Management Office (PMO) Koperasi Merah Putih tahun 2025 bertempat di ruang rapat Bupati, Jumat 17 Oktober 2025.
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Wakil Bupati didamping Sekretaris Dinas Koperasi dan UMKM Malra serta 21 pendamping kopdes yang akan dilepas.
Apa yang disampaikan, sambung Wabup agar tidak terjadi dan sebaliknya para pendamping harus membimbing sesuai aturan, prosedur, jangan ada merasa ingin memanfaatkan karena koperasi ini adalah salah satu program nasional berperan yang turun untuk masyarakat.
Dalam melaksanakan tugas, menggunakan pendekatan partisipatif dan komunikasi dalam mendampingi masyarakat sehingga nilai-nilai kepercayaan dan kebersamaan dapat tumbuh dengan baik.
“Jangan pernah lelah untuk belajar dan berbagi pengetahuan karena keberhasilan tergantung pada kualitas sumber daya manusia,” paparnya.
Dalam sambutan Wabup Viali yang membacakan sambutan tertulis Bupati Maluku Tenggara Muhammad Thaher Hanubun itu memberikan apresiasi kepada setiap pihak yang telah berperan aktif mendukung pelaksanaan koperasi merah putih di maluku tenggara.
Titipan pesan diberikan kepada 21 pendamping yang akan bertugas pada 191 desa dan kelurahan di Malra itu agar bekerja secara profesional.
Dikatakan, program ini merupakan langkah nyata pemerintah dalam memperkuat lembaga ekonomi masyarakat ditingkat akar rumput.
Koperasi merah putih harus menjadi motor penggerak pembangunan ekonomi berbasis kearifan lokal dan berlandaskan semangat gotong royong dan keadilan sosial.
Orang nomor dua di Malra itu juga menegaskan melalui kehadiran para petugas pendamping ini diharapkan pengelolaan koperasi di setiap ohoi dan kelurahan dapat meningkatkan kinerja secara profesional, mandiri, serta berdaya saing.
“Pengelolaan Kopdes itu, kalian akan diharapkan dengan koperasi yang mulai dari nol belum memiliki apapun, dihadapkan banyak orang yang berbeda, karakteristik yang berbeda, sehinga saya pesan kepada para petugas dapat bekerja profesional,” pesan Wabup.
Hal ini disampaikan lantaran menurutnya adanya kebiasaan seseorang ketika sudah ditempatkan dan bekerja seperti ini ada yang merasa dirinya paling pintar.
Selain itu, Wabup juga mengharapkan kepada para pendamping kopdes dalam memberikan masukan dan pendampingan kepada masyarakat harus melalui kredibilitas, berorientasi pada peningkatan kesejahteraan anggota koperasi dan masyarakat desa.
“Banyak masyarakat yang belum tahu bagaimana cara kerja koperasi, bagaimana koperasi ini kerja dan pengelolaan anggaran, dan lain-lain,” tutupnya.
Informasi yang diterima Malraterkini.com, sebanyak 21 tenaga pendamping ini akan bekerja selama 3 bulan. (JF)