Layanan Pesimis Maluku Raih Medali di PON Aceh.

Bagikan Artikel
Pelatih Kick Boxing dan Wushu Maluku, Marselus Layanan(baju berwarna merah putih).

Malraterkini.com.- Kritikan terus mengalir bagi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Maluku jelang Pekan Olahraga Nasional (PON) Tahun 2024. Kali ini, kritikan datang dari Pelatih Kick Boxing dan Wushu Maluku, Marselus Layanan. Ia pesimis, atlit Maluku dapat membawa pulang medali dari PON 2024 yang dihelat di Provinsi Aceh dan Kota Medan Sumatera Utara.

Menurut Layanan, tim PON di provinsi lain telah menyiapkan atlitnya setahun lalu.

“Di Provinsi lain sudah terlihat kesiapan para atlit PON, bahkan dari tahun kemarin sudah masuk Pelatda tiap provinsi, ” tutur Layanan kepada Malraterkini.com, Senin(3/6/2024).

Layanan menegaskan, apabila KONI Provinsi Maluku terkesan “tutup mata”, ia menyangsikan para atlit dari bumi raja-raja yang berlaga di PON Aceh dan Medan akan pulang dengan tangan kosong.

“Jika KONI Maluku tidak segera menyiapkan para atlit setiap cabang olahraga maka dipastikan kita hanya menunggu keberuntungan untuk membawa pulang medali,” tandas Layanan yang juga mantan Atlit MMA tersebut.

Dikutip dari Ambonterkini.com (Group Malraterkini.com), Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Maluku tidak serius dalam menyiapkan atlet jelang Pekan Olahraga Nasional (PON) yang diputar dalam tahun 2024. Buktinya, hingga detik ini TC PON Aceh-Sumut belum juga digelar dengan alasan klasik, yakni tidak ada anggaran.

Menurut Rony Samloy, Pengamat Olahraga Maluku, jika hanya alasan anggaran sehingga TC PON juga dilakukan, maka itu kurang tepat. Sebab, anggaran daerah pasti ada, karena kalau tidak, maka daerah sudah kolaps atau bangkrut.

“Ada banyak anggaran, namun digunakan untuk kepentingan yang lain, sementara untuk olahraga tidak diperhatikan. Ini menunjukkan bahwa pemerintah tidak pro pada olahraga, ” ungkap Rony kepada media ini di Ambon, Rabu (24/4).

Rony melanjutkan, persiapan atlet menuju PON akan lebih sulit karena ketua KONI Maluku, Murad Ismail telah selesai mengabdi sebagai Gubernur Maluku. Jadi, dalam hal pengambilan kebijakan terkait anggaran akan lebih sulit.

“Program KONI Maluku tidak maksimal ditangan Pak Murad , apalagi saat ini beliau sudah tidak lagi menjadi gubernur, maka jangan berharap program TC PON atau program lainnya bisa berjalan,” ucapnya.

Meski sudah terlambat, menurut Rony, sebaiknya ganti pengurus KONI karena pengurus saat ini kebanyakan bukan orang-orang yang menguasai teknik keolahragaan, tapi kebanyakan pensiunan birokrasi hingga politisi yang tidak paham mekanisme teknis olahragaan.

“Mestinya KONI ini diisi oleh orang-orang yang sangat paham dan mengerti olahraga supaya target sampai ke PON pada September nanti itu sedikit banyak bisa tercapai,” tutur dia.

Namun, kata dia, yang kita lihat saat ini adalah tidak ada green desain dari pengurus KONI terkait pembinaan hingga persiapan atlet menuju PON tidak berjalan sampai saat ini.

“Kalau program tidak jelas, maka jangan bicara target di PON Aceh-Sumut, karena untuk meraih medali butuh kerja keras yang ekstra, ” jelasnya.

Rony juga merasa heran dengan para pengambil kebijakan yang ada di KONI Maluku yang belum juga menggelar TC PON.

“Mereka kelihatan main-main dalam menyiapkan atlet untuk menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) . Padahal, ajang nasional tinggal beberapa bulan saja. Saya lihat program KONI tidak jelas, ” ungkapnya.

Dijelaskan, pengurus KONI harus lebih terbuka ke pengurus cabor teekiait program-program mereka belum juga digelar hingga detik ini, jangan hanya diam.

“Kan kasihan, mereka sudah cape latihan, tapi ujung-ujungnya tidak berangkat,” ucapnya.

Terkait persiapan PON, pengacara muda ini menjelaskan, harusnya induk organisasi bisa menyiarkan atlet lebih awal.

“KONI Maluku harus punya patokan untuk menyiapkan atlet, sehingga hal tersebut akan menjadi acuan untuk menentukan target kontingen PON Maluku. Jangan hanya beri target medali buat atlet, tapi program untuk meraih target itu tidak mampu dilakukan oleh para pengambil keputusan di KONI Maluku, ” kunci Rony. (SAT/WEB)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *