Malraterkini.com.- Eskalasi konflik di kabupaten/kota di Maluku menimbulkan keprihatinan berbagai pihak. Konflik terjadi kerap melibatkan generasi muda. Kondisi ini mengundang perhatian dari berbagai pihak, salah satunya Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Komisariat Daerah Maluku.
Komisaris Daerah Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (Komda PMKRI) Maluku Fredy Siswanto Jamrewav, menyerukan
agar masyarakat menjaga kedamaian dan hidup rukun diantara bermasyarakat.
“Menjaga keamanan bukan hanya menjadi tugas pihak kepolisian, tetapi seluruh masyarakat di daerah karena akan memberikan pengaruh positif khususnya berjalan dengan stabil sektor ekonomi, ” seru Fredy dalam rilisnya, Selasa (21/5/2024).
Menurut Fredy, hadirnya kamtibmas yang baik khususnya di Provinsi Maluku dikenal sebagai daerah pariwisata di mancanegara akan mampu menarik investor dan wisatawan yang akan memberikan dampak pada kondisi ekonomi di masyarakat.
“Memperhatikan kondisi tersebut, menyuarakan kepada generasi muda untuk menjaga keamanan dan ketertiban khususnya bagi generasi muda yang dianggap sebagai penerus negara kesatuan Republik Indonesia, dan penerus tanah Maluku, ” tuturnya.
Kata Fredy, sebagai daerah yang dikenal sebagai daerah dengan kekayaan alam, budaya, dan keanekaragaman adat istiadat, perlu untuk menjaga dan menyatukan hati untuk mengembangkan daerah.
Fredy merincikan beberapa konflik Maluku antar lain di sekitaran STAIN dan Air Besar Desa Batumerah Kecamatan Sirimau Kota Ambon. Konflik antar pemuda di kawasan Ohoijang dan kawasan Pemda Kota Langgur, Maluku Tenggara.
“Karena itu disini saya ingin menyuarakan agar membiasakan kejadian kriminalitas perorangan , tidak dikaitkan atau dibawa-bawa menjadi persoalan isu kelompok atau golongan. Meningkatkan siskamling daerah masing-masing dan menjaga persaudaraan serta kerukunan, ” ujarnya.
Fredy juga mengimbau generasi muda proaktif membantu pihak Kepolisian dan aparat keamanan, mencegah dan memberikan info pelaku yang membuat rusuh dan keresahan untuk diproses hukum.
“Mari katong semua sama-sama baku kele, jaga katong pung daerah, untuk katong pung generasi-generasi kedepannya. Katong sayang orang tua, basodara, adek-kaka, jang katong buat katong pung orang tua-tua kecewa deng katong pung kelakuan saat ini,” imbaunya. (SAT)