Malraterkini. com. – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) lebih selektif dalam penjaringan bakal calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Maluku Tenggara periode 2024-2029. Pasalnya, Partai berideologi religius-nasionalis memiliki pengalaman buruk pada hasil Pilkada sebelumnyKetua Tim Desk Pilkada DPC PKB Kabupaten Malra, Djamaludin Koedoeboen mengungkapkan 10 persyaratan pendaftaran di DPC PKB Kabupaten Maluku Tenggara sebagaimana yang telah dipublikasi merupakan persyaratan yang meminta komitmen bakal calon dengan PKB apabila direkomendasikan PKB.
“Persyaratan yang telah kami sampaikan merupakan bentuk komitmen dari bakal calon yang ingin mendaftarkan diri dalam rangka mengikuti kontestasi pilkada 2024,”ungkapnya sebagaimana pres rilis yang disampaikan saat jumpa pers di Sekretariat DPC PKB Kabupaten Malra, Sabtu (13/4/2024).
Djamal menuturkan, melalui persyaratan tersebut sehingga bakal calon bupati dan wakol bupati yang diusung PKB merupakan pemimpin yang visioner dan memiliki kebijakan yang terukur. “Negeri ini butuh calon pemimpin yang memiliki visi dan misi serta arah dan kebijakan yang jelas, terukur dan visioner, mampu melakukan berbagai inovasi dan langkah-langkah besar yang berkaitan dengan kemajuan berbagai segmen kehidupan di Malra baik dari sisi SDM (sumber daya manusia) maupun SDA (sumber saya alam) sebagai perwujudan dari mandat rakyat yang nantinya akan diserahkan kepadanya,”tuturnya.
Mantan Ketua DPRD Kota Tual, menegaskan melalui penjaringan itu, PKB akan berupaya semaksimal mungkin tidak memberi kesan “menjual kucing dalam karung” kepada rakyat.
“Karena sejatinya kita telah mempunyai pengalaman masa lalu yang suram terkait tipikal kepemimpinan yang memberi kesan arogansi, penuh kemunafikan dan bahkan terindikasi merusak tatanan nilai maupun adat istiadat yang notabene selalu dijanjikan sebagai isu dalam mendapat simpati rakyat,”ketusnya. (SAT)