
Malraterkini.com.- Meskipun nama Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Maluku Tenggara Nicodemus Ubro kian ramai menguat sebagai calon wakil bupati jelang Pilkada Malra 2024. Ubro enggan menanggapinya berlebihan.
Pasalnya, Penjabat Sekda Kabupaten Malra yang juga Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Malra itu menegaskan, sebelum mengakhiri masa dinas sebagai birokrat ada sejumlah target yang harus diselesaikan.
“Malra harus dikenal melalui pengembangan basis unggulan daerah yaitu kelautan dan perikanan. Ini target yang harus saya selesaikan sebelum purna tugas. Ini juga wujud pengabdian akhir sebagai birokrat, ” ungkap Ubro kepada Malraterkini.com, Sabtu (25/5/2024).
Sejak memimpin Dinas Kelautan dan Perikanan, Ubro menargetkan agar Kabupaten Malra menjadi modeling pengelolaan kelautan dan perikanan, terutama potensi unggulan rumput laut. Alhasil,Kementerian Kelautan dan Perikanan RI menetapkan Kabupaten Malra sebagai modeling pengembangan rumput laut.
“Kita bersyukur, Kabupaten Malra ditetapkan sebagai modeling rumput laut oleh Kementerian KKP. Di Indonesia hanya tiga daerah yaitu, Rotendao di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Wakatobi di Sulwaesi Tenggara, dan Maluku Tenggara di Provinsi Maluku, ” urainya.
Ubro menyebutkan, melalui penetapan Kabupaten Malra sebagai modeling sehingga adanya kucuran dana dari Kementerian Kelautan dan Perikanan RI sebesar Rp 15-20 Miliar atau digelontorkan dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
“Modeling Pembangunan rmput laut, dan patut bersyukur melalui kementrian Kelautan dan Perikanan akan membangun laboratorium kultur jaringan rumput laut dan modeling rumput laut seluas 50 -100 hektar. Melalui Laboratorium disiapkan bibit unggul dan tentunya menyerap tenaga kerja terutama lulusan Politeknik Negeri Perikanan Tual, “paparnya.
Selain itu, Ubro juga mengaku sebagai legacy bagi daerah. Ia sudah memperjuangkan Pulau Kei Besar masuk kategori Pulau Kecil dan Terluar tahun 2016 lal, sehingga Kei Besar sebagai daerah perbatasan Indonesia mendapatkan perhatian khusus pemerintah pusat.
Kini juga, Ubro terus memperjuangkan sektor perikanan tangkap. Karena, sektor ini berkontribusi bagi daerah.
“Untuk itu, memang saya dalam tahapan penguatan kapasitas nelayan dan penguatan sarana prasaan nelayan tangkap. Bahkan, saya akan terus berjuang untuk mewujudkan Maluku Tenggara sebagai sentra nelayan tangkap di Provinsi Maluku, ” janjinya.
Lantas apa prestasi saat menjadi Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Malra? Ia menegaskan, saat memimpin Dishub Malra, beberapa program terealisasi berupa jembatan penyeberangan Kapal Ferry di Elat dan pelabuhan kecil di Desa Rat guna mengatasi penyeberangan yang memasuki kondisi ekstrem.
“Tentu ini bukti nyata pengabdian bagi pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di daerah, ” tutupnya. (TIM)