Pasca Bentrok, Pemuda Ohoijang dan Pemuda Watdek Sepakat Berdamai

Bagikan Artikel

Perwakilan kelompok pemuda Ohoijang dan Watdek saling berjabat-tangan dan berpelukan, menandai berakhirnya bentrok antar kedua pihak, Sabtu (15/6/2024). (Foto: Sony Betaubun)

 

Malraterkini.com.- Gerak cepat Kapolres Maluku Tenggara, AKBP Frans Duma mengantisipasi bentrok susulan antar pemuda Ohoijang dan Pemuda Watdek di Kota Langgur, Maluku Tenggara dengan melakukan mediasi antar kedua belah pihak.

Mediasi terlihat dengan adanya pertemuan pasca bentrok, Jumat 14 Juni 2024 malam hari. Mediasi dilanjutkan dengan proses perdamaian, Sabtu 15 Juni 2024. Kedua kelompok pemuda tersebut akhirnya sepakat untuk berdamai setelah sempat bentrok yang mengakibatkan 2 pemuda dari kedua belah pihak mengalami luka panah.

Orangkay (Kepala Desa) Langgur, Hironimus J. S. Dumatubun menuturkan upaya perdamaian tak lepas dari peran beberapa tokoh pemuda dan masyarakat antara lain Noke Somnaikubun, Mama Erna, Jastin Narnere, dan Afdol Yeubun. Keempat sosok tersebut telah memulai sebuah cara baru dalam menyelesaikan masalah.

“Tadi malam, setelah peristiwa tersebut, mereka yang saya sebutkan namanya (empat orang), atas nama keluarga masing-masing, kemudian sepakat untuk persoalan kemarin diselesaikan secara kekeluargaan, karena sesungguhnya mereka tetangga sejak lama. Itulah yang menjadikan persoalan kemarin langsung selesai,” tutur Dumatubun dalam acara perdamaian di perbatasan Ohoijang dan Watdek, Sabtu (15/6/2024).

Sementara itu Penjabat Bupati Maluku Tenggara Jasmono yang turut menyaksikan proses perdamaian, menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian masalah ini.

 

Kata Jasmono, proses perdamaian yang  dilakukan merupakan implementasi semangat para leluhur Kei dalam upaya mewujudkan kehidupan yang aman dan damai.

“Ini adalah kemenangan bagi kita semua,” ungkap Jasmono.

Kapolres Maluku Tenggara, AKBP frans Duma menjelaskan pasca bentrok, pihaknya melakukan mediasi Pemuda Watdek dan Ohoijang. Mediasi dilakukan agar perdamaian secara kekeluargaan antara pelaku dan korban.

” Mediasi sebagai tindaklanjut proses perdamaian secara kekeluargaan. Tapi juga antisipasi situasi dan provokasi informasi yang tidak benar, hoax, ” ungkap Kapolres saat ditemui di Kantor Bupati Malra, Sabtu (15/6/2024).

Kapolres berharap bentrok yang terjadi menjadi pelajaran bagi seluruh pihak. Terutama fans bola jelang Piala Eropa (EURO) 2024.

“Kita semua fans bola, euforia boleh tapi keamanan dan ketertiban perlu dijaga. Kami sudah sering imbau. Boleh nonton bareng tapi hindari perbuatan yang menjadi masalah, ” tandasnya.( SAT)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *