MalraTerkini.Com – Dalam Rangka menjawab keluhan masyarakat terhadap kelangkaan Bahan Bakar Minyak Jenis Minyak Tanah, Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara menggelar rapat bersama PT. Pertamina Tual dan sejumlah agen.
Rapat tersebut dipimpin langsung Penjabat Sekda Malra Ir. Nicodemus Ubro diruang Rapat Sekda, Rabu (6/11/2024).
dalam rapat tersebut Ubro mengatakan tujuan rapat tersebut dalam rangka mencari solusi terhadap keluhan masyarakat terkait kelangkaan BBM jenis minyak tanah yang sedang terjadi saat ini.
selain kelangkaan Mitan, kenaikan harga jual Mitan yang dikeluhkan oleh masyarakat juga menjadi faktor utama pembahasan tersebut.
“Masyarakat mengeluh kalau harga mitan 5 liter saat ini mencapai harga Rp35.000 hingga Rp40.000,”terangnya.
dirinya mempertanyaka proses distribusi mitan yang dinilai berjalan lancar, tetapi bisa terjadi kondisi kelangkaan dan kenaikan harga.
“Ini data dan laporan dari Disperindag Malra, distribusi minyak tanah sejak Januari hingga Juli 2024 berlangsung normal. pada bulan Agustus 2024 hingga saat ini, masyarakat mengeluh kesulitan memperoleh minyak tanah karena adanya kenaikan harga dan kelangkaan pasokan.”pungkasnya.
menyikapi persoalan itu, dirinya menemukan solusi untuk melakukan pengendalian distribusi minyak tanah dari agen ke pangkalan, yang kemudian diteruskan ke masyarakat.
“Kami juga mengimbau masyarakat untuk membeli minyak tanah di pangkalan resmi,” tegasnya.
Dikataka juga bahwa Pemkab Malra berencana menggelar operasi pasar menjelang Hari Natal dan Tahun Baru sebagai upaya untuk membantu masyarakat yang terdampak kelangkaan minyak tanah.
“Kita akan menyurati Direktur Pertamina untuk meminta penambahan jatah BBM pada tahun 2025. Sudah hampir 30 tahun tidak ada penambahan kuota BBM di wilayah Tual.”ucap Ubro.
hal ini disayagkan padahal Jumlah penduduk di Malra terus meningkat, sehingga kebutuhan minyak tanah juga semakin besar. Ironisnya, tidak ada penambahan jatah BBM di wilayah ini.