Pengelola Dapur MBG Diingatkan Hanya Melayani 1.000 Penerima Manfaat

Bagikan Artikel

 

 

Ketua Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Nasional (SPPG) Kabupaten Maluku Tenggara Kei Kecil Ohoijang-Watdek Imelda Iin Rahae. (Foto: Fredi Jamrevav/Malraterkini.com)

 

Malraterkini.com.- Ketua Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Nasional (SPPG) Kabupaten Maluku Tenggara Kei Kecil Ohoijang-Watdek Imelda Iin Rahae menjelaskan proses keberadaan dapur Makanan Bergizi Gratis (MBG) telah dilakukan survey oleh dirinya sejak Agustus 2024 lalu.

Dari hasil survey tersebut, Dapur MBG yang dikelola Yayasan Gerakan Maluku Bergizi mendapatkan persetujuan dari Pusat.

Dirinya telah melakukan koordinasi dan komunikasi pada beberapa pihak diantaranya pihak sekolah serta pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan Maluku Tenggara.

“Program MBG in tentu sangat berdampak pada berbagai sektor diantaranya Sektor pertanian, peternakan, perikanan, dan sektor lainnya, ” kata Imelda kepada wartawan di SD Inpres Vatwahan Perumnas, Selasa (7/10/2025).

Menurut Imelda, keberadaan Dapur MBG turut membantu dalam mengurangi angka pengangguran khususnya diseputaran Watdek dan Ohoijang.

Terkait kualitas makanan,  Imelda menuturkan makanan bergzi yang disediakan telah ditetapkan takaran gizinya oleh para pakar gizi.

“Untuk operasional dapur ini sendiri terdiri dari saya sendiri selaku ketua SPPG, sekretaris, dan juga 47 relawan. Tentunya para relawan ini sudah dilakukan pemeriksaan kesehatan melalui kerjasama dengan Dinas Kesehatan Malra. Karena mereka adalah penyedia makanan sehinga mereka harus steril dulu,”paparnya.

Para relawan juga diberikan pelatihan dan pembekalan secara khusus. dapur SPPG sesuai data real bahwa penerima manfaat yang dicover oleh dapur tersebut sebanyak 2.974 penerima manfaat, tetapi oleh Badan Gizi Nasional (BGN) diingatkan karena belakangan adanya persoalan MBG maka dapur diarahkan untuk mengcover hanya 500-1.000 penerima manfaat.

“Karena walaupun fasilitas dapur memadai tapi dipaksakan untuk menyediakan jumlah yang banyak kemudian terjadi masalah maka akan berdampak pada penutupan dapur itu sendiri yang nantinya memberikan dampak lebih besar lagi,”ingatnya.

Distribusi Makanan bergizi ini dilakukan pada beberapa tahap diantaranya pada pukul 07.00 WIT didistribusikan kepada PAUD, TK, dan SD Kelas 1-3.

Selanjutnya pukul 09.00 WIT distribusi bagi siswa SD kelas 4-6 dan siswa SMP. Sedangkan pada pukul 10.00 WIT bagi SMA.

“Kami saat ini hanya melayani untuk distribusi makanan pada peserta didik, belum bisa untuk Balita, ibu hamil dan ibu menyusui,”tutupnya. (JF)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *