Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara menyambut kembalinya rombongan jamaah haji Kabupaten Maluku Tenggara. (FOTO:ISTIMEWA)
Malraterkini.com.- Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara menyambut kembalinya rombongan jamaah haji Kabupaten Maluku Tenggara dari pelaksanaan ibadah haji tahun 2024. Sayangnya, dari total 82 calon jamaah haji yang diberangkatkan, 1 calon jamaah haji dinyatakan meninggal saat menjalankan ritual ibadah haji di Tanah Suci Makkah.
Kedatangan 81 jamaah haji itu, disambut oleh pemerintah daerah dan keluarga jamaah haji di aula Kantor Bupati Malra, Selasa (16/7/2024).
Penjabat Bupati Malra, Jasmono mengungkapkan rasa syukur karena jamaah haji Maluku Tenggara semuanya setelah menunaikan ibadah haji telah kembali dalam keadaan sehat walafiat.
” Atas nama pribadi, masyarakat dan pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara, mengucapkan selamat datang kembali di tanah air bagi para tamu Allah yang telah selesai menunaikan salah satu rukun Islam, yakni ibadah haji di Tanah Suci Makkah, ” ungkap Jasmono dalam sambutannya.
Jasmono mengungkapkan, rasa haru dan bahagia yang tiada tara. Pasalnya 81 jamaah haji asal Kabupaten Maluku Tenggara telah kembali ke tanah air. Namun,berdasarkan laporan yang diterima telah berpulang Ke Rahmatullah 1 jamaah haji, yang sebelumnya berjumlah 82 orang kini menjadi 81 orang yang disambut pemerintah daerah.
“Kepada saudara-saudariku yang muslim saya mengajak kita sekalian untuk mengirimkan Alfatihah kepada almarhumah Summa Illah Ruh Hajja Halimah Fakoubun Binti Muhammad Mahmud Rahanyamtel semoga Allah Menempatkannya Dalam Surga-Nya Allah., Aaamin Ya Robbalamiin, dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan ketabahan, “ucapnya.
Jasmono menuturkan, para Jamaah Haji sepulang dari menunaikan ibadah haji, Hati para tamu-tamu Allah ini pasti merasakan kebahagiaan yang mendalam karena telah menyempurnakan ke-Islamannya dengan menjalankan ibadah yang tidak mudah dijalankan oleh semua umat Islam.
“Karena semua peristiwa selama melaksanakan ibadah haji sampai kembali ke tanah air, hendaknya direnungkan sekaligus dijadikan pengalaman yang sangat berharga.
Karena pergorbanan yang cukup besar, baik waktu, biaya dan tenaga sejak persiapan menuju tanah suci Mekkah hingga kembali lagi ketanah air, tidak lain untuk mencapai predikat atau gelar yang disandang oleh Bapak dan Ibu sebagai haji-hajja yang mabrur,” tuturnya.
Kepada semua jamaah haji, Jasmono berpesan dengan pengalaman spiritual positif yang didapatkan selama menjalankan ibadah haji, kiranya bisa menjadi motivasi untuk mengembangkan pembinaan akhlak bagi orang-orang di lingkungan terdekat, keluarga dan masyarakat sekitar agar mampu menjawab berbagai tantangan serta dinamika pembangunan keumatan saat ini.
“Kita berharap, jamaah haji harus mampu memberikan contoh dan keteladanan dalam kehidupan bermasyarakat di lingkungan masing-masing dari perpecahan dan permusuhan antar kehidupan umat dan kehidupan antara umat beragama, ” harapnya.(SAT).