MalraTerkini.Com – Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Maluku Tenggara mengusulkan menetapkan 6 lokus penangnan Stunting pada tahun 2025.
Hal ini disampaikan Plt. Kepala Dinas Kesehatan Malra, Muhsin Rahayaan, saat pelaksanaan rapat koordinasi TPPS pada Analisis Aksi (Aksi) satu dan Aksi dua untuk meningkatkan pelaksanaan integrasi intervensi gizi dalam rangka pelaksanaan delapan aksi konvergensi percepatan penurunan stunting 2025.
Rakor bertempat di Aula Bappelitbangda, Kamis (3/10/2024).
Muchsin mengatakan berdasarkan determinan stunting maka pihaknya mengusulkan enam lokus stunting 2025.
Adapun rekomendasi Lokus yang disusulkan adalah di ohoi Wain Kecamatan Kei Kecil Timur, Kecamatan Kei Besar Utara Timur yakni Banda Efruan,Ohoiraut,Ohoimajang,Haar Wassar dan Yamtimur.
“Kita Rekomendasi dengan keterangan, Determinan penyebab kejadian stunting di Ohoi Wain antara lain kepemilikan jamban, jarak kelahiran terlalu dekat, ketersediaan akses air minum , sanitasi yang kurang, pola asuh dan rumah tidak layak huni”terangnya.
Ohoi Banda Efruan ialah kepemilikan jamban, rumah tidak layak huni (berlantai tanah), jarak kelahiran terlalu dekat, sanitiasi kurang dan kurangnya partisipiasi masyarakat ke Posyandu.
Ohoiraut antara lain rumah tidak layak huni, jarak kelahiran terlalu dekat,sanitasi kurang dan pola asuh.
Di Ohoi Ohoimajang kampung Kristen penyebab kejadian stunting ialah rumah tidak layak huni, ketersediaan akses air bersih,jarak kelahiran terlalu dekat,tidak memiliki jamban,kepemilikin JKN,sanitasi kurang dan pola asuh.
Ohoi Haar Wassar antara lain jarak kelahiran terlalu dekat,sanitasi kurang,kepemilikan JKN,pola asuh dan tidak memiliki jamban.
Di Ohoi Yamtimur penyebab tidak memilik jamban,jarak kelahiran terlalu dekat,kepemilikan JKN dan sanitasi kurang”imbuhnya.
Diharapkan melalui penetapan lokus ini akan mampu memberikan perubahan signifikan nantinya karena ketika sudah ditetapkan sebagai lokus, maka akan dilakukan berbagai upaya sesuai prosedur yang menargetkan perbaikan gizi, tempat tinggal, dan perubahan perilaku hidup sehat.